RSS
Hello! Welcome to this blog. You can replace this welcome note thru Layout->Edit Html. Hope you like this nice template converted from wordpress to blogger.

Arsitektur sisi client dan koloborasinya


Bagaimana arsitektur sisis client-server dan kolaborasinya?

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)
Dibagi dalam 2 bagian Arsitektur yaitu :
Arsitektur Client Side
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.

Karakteristik :
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.

Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.

Karakteristik :
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.

Dibawah ini merupakan penjelasan tentang beberapa kolaborasi arsitektur sisi client dan sisi server :
dibagi atas 3 jenis kolaborasi :
1. Arsitektur Single- Tier
Arsitektur Single- Tier adalah semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Sederhana dan alternatifnya sangat mahal. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
2. Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmukanya terdapat pada lingkungan desktop dan sistem manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat yang menyediakan layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi antara lingkungan antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen database.
3. Arsitektur Three-tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan client dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. Middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database staging

Contoh-contoh dari layanan telematika yaitu :
Layanan Informasi
Beberapa contoh layanan informasi :
- Telematik terminal
- Jasa pelayanan internet
Layanan Keamanan
Layanan ini memberikan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi jika sesuatu berjalan tidak seharusnya

Layanan Context-Aware dan Event-base
Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan yaitu data dasar user, lokasi user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.

http://yukiejapan.blogspot.com/2010/11/arsitektur-client-server-telematika.html

layanan informasi dan keamanan, layanan konteks-ware dan event base serta layanan perbaikan sumber

Bagaimana layanan informasi dan keamanan, layanan context-aware dan event-base, serta layanan perbaikan sumber?

Pengembangan TI bukan saja dapat meningkatkan daya saing bangsa, tetapi juga mempercepat tercapainya kemakmuran nasional dengan bertambahnya pengetahuan dan intelektual masyarakat. Sektor komunikasi dan informasi juga mampu bertahan dalam krisis global dan secara bertahap telah meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan nasional. Sektor ini secara nyata telah menyumbang gross domestic product (GDP) sebesar 15 persen dan terus menanjak sejak tahun 1999 hingga 2007, dari 3% menjadi 6%. di Indonesia ada beberapa indikator kemajuan TI di Indonesia ada lima hal yang menandakan suksesnya TI dalam pembangunan di Indonesia, yaitu pertama sebagai pilar penting penggerak pembangunan, sebagai pembangkit dan penyerap tenaga kerja, sebagai sumber devisa baru, sebagai pilar penting mencerdaskan bangsa dan terakhir sebagai alat demokrasi dan pemersatu bangsa.
Di dalam layanan telematika terdapat layanan informasi, Layanan keamanan, Layanan Context-Aware dan Event-base, Layanan Perbaikan sumber.

1. Layanan telematika di bidang informasi
Dalam layanan ini telematika menyatukan system komunikasi dengan kendaran seperti mobil untuk memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat.
Ada beberapa contoh pelayanan informasi seperti:
- Jasa pelayanan internet
- Informasi lalu lintas terbaru
-Telematik terminal

2. Layanan Keamanan
Layanan telematika yang kedua adalah layanan keamanan. Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.

3. Layanan Context-Aware dan Event-base
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

4. Layanan Perbaikan Sumber
Indonesia pada saat ini tengah dalam masa transisi menuju negara demokrasi. Dengan sistem pemerintahan yang terdesentralisasi dalam negara kesatuan dan persatuan bangsa yang kukuh. Untuk mempercepat proses demokrasi dalam kesatuan dan persatuan tersebut, Indonesia harus mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika untuk keperluan :
• meniadakan hambatan pertukaran informasi antar masyarakat dan antar wilayah negara, karena hanya dengan demikian berbagai bentuk kesenjangan yang mengancam kesatuan bangsa dapat teratasi secara bertahap.
• memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasidan pelayanan publik yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta memperluas jangkauannya agar dapat mencapai seluruh wilayah negara.
• memperbesar kesempatan bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang karena dengan teknologi telematika mampu memanfaatkan pasar yang lebih luas
• meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kemampuan inovasi dalam sektor produksi, serta memperlancar rantai distribusi,agar daya saing ekonomi nasional dalam persaingan global dapat diperkuat.
• meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi pelayanan publik, serta memperlancar interaksi antar lembaga-lembaga pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah, sebagai landasan untuk membentuk kepemerintahan yang efektif, bersih,dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

http://uriflabamba.blogspot.com/2009/12/layanan-telematika.html

bagaimana cara kerja jaringan wireless

Bagaimana cara kerja jaringan wireless?

Bagaimana ya caranya agar sebuah computer dapat berhubungan dengan computer lainnya?? Dengan tidak memakai kabel ataupun bersentuhan langsung secara fisik. Jawabannya adalah Wireless Network (Jaringan Wireless).
Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagaimana cara kerja Jaringan Wireless
Di awal telah dijelaskan bahwa untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:
1. Sinyal Radio (Radio Signal).
2. Format Data (Data Format).
3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
4. Transport Layer (Lapisan Transport)
5. Session Layer (Lapisan Sesi)
6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?
Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.
Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.
Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.
Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).
Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.
Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.
Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.
Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).
Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).
Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.
sumber :http://hacksign-reza.blogspot.com/

definisi dari telematika, perkembangan dan teknologi informasi serta trend perkembangan informatika

Telematika...begitu membaca kata telematika kita pasti akan langsung teringat akan pakar telematika Roy Suryo. Bebagai kasus yang berhubungan dengan penyalahgunaan Teknologi Informasi dapat dia selesaikan. Namun pernahkah anda berpikir atau bertanya dalam hati (mungkin) apa sih telematika itu.
Agar lebih jelas mengenai telematika dan hal-hal yang berhubungan dengan telematika, maka berikut adalah definisi telematika yang diambil dari pelbagai sumber.


1. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
(sumber: wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika)

2. Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Apa yang di harapkan dengan adanya telematika saat ini dan kedepannya

Dengan adanya telematika saat ini di Indonesia, bisa menambah pengetahuan bagi para pencinta telematika, serta dapat membantu para user khususnya kami (mahasiswa) dalam mencari bahan pembelajaran kuliah beserta tugas - tugasnya. untuk kedepannya diharapkan telematika di Indonesia lebih berkembang dibandingkan dengan saat ini dan juga bnyak user yang sudah memanfaatkannya terlebih lagi dalam hal yang positif.

Pemberantasan Korupsi Terancam


Pemberantasan Korupsi Terancam
TAJUK RENCANA,KOMPAS 7 FEBRUARI 2011

TAJUK RENCANA

Pemberantasan Korupsi Terancam

Sekurang-kurangnya untuk fase sekarang, kecemasan itu yang kita rasakan. Pemberantasan korupsi terancam gagal. Sungguh ironis dan kontradiktif.

Mengapa perasaan itu muncul? Kecemasan akan terancam gagalnya pemberantasan korupsi justru muncul saat langkah-langkah pemberantasan sedang mencapai periode klimaks. Apa dasar pendapat itu?

Kita saksikan pemerintah telah menegaskan komitmennya menuntaskan kasus perpajakan yang dilakukan Gayus Tambunan. Di antara komitmen itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan Wapres Boediono mempelajari secara komprehensif, termasuk mengambil langkah selanjutnya. Presiden mengatakan tidak saja menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi, tetapi juga siap melakukan tindak lanjut yang diperlukan.

Jaksa Agung dan Kapolri bekerja sama dan bersinergi dengan KPK berkonsultasi dan akan mengambil tindakan konkret. Partai politik, antara lain lewat wakilnya di DPR, juga mengentakkan kembali komitmen dan kewibawaannya memberantas korupsi. Rakyat melalui berbagai forum menunjukkan kebulatan tekad dan dukungan.

Korupsi sebagai fakta dan masalah akhir-akhir ini juga diungkapkan dengan fakta dan angka. Sebut, misalnya, fakta dan angka tentang 17 gubernur yang masih menjabat ataupun mantan gubernur serta pejabat lain di daerah di Indonesia yang terlibat korupsi, bahkan sudah menjadi tersangka. Jumlah dan beragam kasusnya membuat kita geleng-geleng kepala, sakit hati, sekaligus kecil hati.

Perasaan prihatin dan gundah bertambah ketika KPK menahan sejumlah anggota DPR 1999-2004 dari beberapa fraksi. Tuduhan terhadap politisi anggota DPR itu sudah lama tersiar dan diketahui masyarakat. Sekalipun sudah lama diketahui, reaksi publik membangkitkan rasa prihatin yang mendalam dan meluas. Meski sebagai kabar-kabur sudah lama beredar, perasaan ”kaget” terasa kuat tatkala berita itu dibuka dengan ditangkapnya sejumlah politisi yang juga anggota DPR.

Sementara itu, tampil pula suatu reaksi subyektif dan solider dari politisi satu partai, terutama dari sesama anggota DPR. Reaksi disertai semacam sikap dan aksi yang menimbulkan tanda tanya. Contohnya seberapa jauh reaksi sementara anggota DPR itu disertai rasa solidaritas.

Sekurang-kurangnya dipertanyakan sikap Komisi III DPR menolak kehadiran dua unsur pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, dalam rapat DPR dengan KPK. Seberapa jauh dipengaruhi oleh ditahannya anggota DPR yang terlibat kasus cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.

Apa yang kita khawatirkan dari perkembangan tersebut? Kita khawatir seberapa jauh kasus itu dan juga kasus seperti Bank Century bisa memengaruhi kebulatan tekad publik untuk benar-benar dan secara konsisten serta konsekuen memberantas korupsi? Kita cemas dan khawatir jika kebulatan tekad dan komitmen itu surut lagi dan terbagi-bagi lagi kebulatan tekad kita bersama.

***

Soal Arah Pergolakan Timteng

Arah pergolakan di Timur Tengah masih sulit diramalkan, tetapi mulai dibandingkan dengan situasi di Eropa Timur akhir dasawarsa 1980-an.

Mungkinkah skenario perubahan di Eropa Timur sekitar 30 tahun lalu akan terulang di kawasan Timteng? Tidak ada yang berani meramalkan. Gerakan prodemokrasi di Eropa Timur merontokkan satu per satu kekuasaan komunisme. Uni Soviet pun ambruk dan Perang Dingin berakhir.

Perubahan besar menerjang semua negara Eropa Timur, tanpa terkecuali. Dunia terkesima atas perkembangan yang berlangsung di luar dugaan itu. Gelombang perubahan seperti menggulung ibarat tsunami sejak Tembok Berlin dirobohkan pada 1989.

Bagaimana dengan Timteng? Kawasan Timteng tidak mempunyai pusat gravitasi politik seperti Tembok Berlin. Para pengamat menyatakan, Kairo bukanlah Berlin. Tunis, ibu kota Tunisia, tidak bisa disamakan dengan Berlin. Begitu juga Sana’a, ibu kota Yaman.

Meski banyak perbedaan, tuntutan reformasi dan demokratisasi di beberapa negara Timteng saat ini praktis sama kerasnya seperti di Eropa Timur akhir dasawarsa 1980-an. Gemuruh seruan itu benar-benar mengusik dan menggetarkan semua pemimpin di kawasan Timteng yang umumnya memerintah secara tidak demokratis.

Apalagi kaum demonstran tidak hanya menuntut reformasi dan demokratisasi, tetapi juga pengunduran diri para pemimpin otoriter dan korup. Persoalan berikutnya tentu saja menyangkut pemindahan kekuasaan yang diharapkan akan memberikan ruang bagi proses demokratisasi dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

Tidak sedikit pula yang mencemaskan kemungkinan militer atau kaum ekstremis membajak gerakan rakyat di Mesir atau negara-negara tetangganya untuk mengambil alih kekuasaan. Jika hal itu sampai terjadi, proses demokratisasi kembali sulit dilaksanakan. Persoalan lebih pelik dan krisis diperkirakan akan berkepanjangan.

Pesimisme memang mulai muncul ketika rakyat Mesir tidak kompak dalam gerakan prodemokrasi dan menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak. Rakyat Mesir terkesan mudah diadu domba sehingga muncul kelompok pendukung dan penentang Mubarak.

Kenyataan itu memperlihatkan situasi kontras dengan gerakan di Eropa Timur yang memang memiliki latar belakang budaya, mentalitas, dan kondisi persoalan yang berbeda. Atas pertimbangan itu, apa yang cocok di Eropa Timur belum tentu sesuai dengan kondisi Timteng.

Bangsa-bangsa Timteng diharapkan dapat menemukan jalannya sendiri menuju proses demokratisasi. Sebagai tantangan mendesak tentu saja, bagaimana pergolakan di Mesir dan para tetangganya saat ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan memburuk, yang dapat membawa risiko pertumpahan darah lebih banyak.

kesimpulan dari tajuk diatas adalah :

kecemasan yang kita rasakan adalah pemberantasan korupsi akan gagal sungguh ironis memang. dan mengapa kecemasan itu muncul?? karna pemberantasan korupsi di negara kita ini seperti main-main tidak sungguh-sungguh Apa dasar pendapat itu?

Menurut saya, untuk kesekian kalinya masalah korupsi selalu menjadi trend topic diberbagai negara. dan kesekian kalinya pula masalah tersebut selalu padam oleh berjalannya waktu dikarenakan hukum yang tidak begitu tegas dan itu lagi semua bisa dibereskan oleh uang.
Seharusnya semua itu bisa diselesaikan dengan cepat kalau semua petinggi-petinggi dan pihak yang berwajib mengenal kata hukum yang tidak kenal akan duit pasti semua masalah korupsi akan tertuntaskan satu persatu.

Pendapat tentang tajuk diatas:
menurut saya tentang tajuk rencana diatas cukup bagus tapi sebaiknya kita menggunakan kata yang lebih menusuk agar semua pembaca dan petinggi-petinggi yang membacanya pun sadar akan sebuah kata 'korupsi'. maksud dari masalahnya pun juga sudah bagus, karena masalah yang dituliskan termasuk masalah yang benar-benar menjadi trending topic.

Nama : Lucki hermawan
Kelas : 3KA19
 
Copyright 2009 lucki blog. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy